paypermails.com
richgoptr.com
workmails.org

Sabtu, 03 Januari 2009

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany

Nama, Nasab, dan Nisbah
Beliau adalah Muhammad Nashiruddin ibn Nuh ibn Najati ibn Adam. Kunyah (baca: kun-yah, -pent))beliau adalah Abu Abdirrahman; beliau lebih masyhur dengan panggilan Al-Albany karena dinisbatkan kepada nama negara Albania, yaitu salah satu negara bagian di semenanjung Balkan.

Kelahiran dan Kewafatan
Beliau lahir di kota Shkodra, Ibukota Albania kala itu, tahun 1333H/ 1914M. Beliau bersama ayahnya pindah ke ke Dimasyq (Suriah). Beliau wafat di Amman, Yordania, hari Sabtu, 22 Jumadal Akhirah 1420H/2 Oktober 1999M. Beliau dimakamkan di pekuburan Jabal Hamlan dengan disaksikan oleh banyak pelayat. Beliau dishalatkan dengan Syaikh Muhammad Ibrahim Syaqrah sebagai imam shalatnya.

Pendidikan dan Guru-Gurunya
Al-Albany tumbuh dan berkembang di Dimasyq, Suriah, dan mulai masa belajarnya dari tingkat dasar. Kemudian, oleh orang tuanya, beliau diajarkan pelajaran Al-Qur'an dan Fiqh madzhab hanafi. Beliau juga belajar kepada Syaikh Said Al-Burhany. Beliau datang kepada Syaikh Muhammad Raghib Al-Thabakh dengan membawa paper berjudul Al-Anwar Al-Jaliyah fii Mukhtashar Al-Atsbat Al-Halabiyah dan kemudian Syaikh memberikan Ijazah kepada Al-Albany dalam bidang ilmu hadits.

Syaikh Al-Albany sangat senang dengan bidang ilmu hadits ini, hingga beliau pun belajar otodidak, saat itu usia beliau baru berumur 20 tahun, karena termotivasi dengan berbagai kajian pembahasan yang ada di Majalah Al-Manar yang dikelola oleh Syaikh Muhammad Rasyid Ridha. Hal ini beliau geluti hingga beliau akhirnya termasuk orang yang berhak menyandang tampuk estafet ahlul hadits di zamannya.

Murid-Muridnya
Banyak orang yang telah mendengarkan kajian kepada beliau. Namun, orang-orang yang benar-benar belajar kepada beliau langsung, saat di Dimasyq, Suriah, sangat sedikit hingga bisa dihitung dengan jari satu tangan. Diantaranya adalah:
1. Syaikh Muhammad Ied Al-Abbasiy
2. Syaikh Ali Al-Khasysyan
Banyak juga yang belajar kepada beliau saat beliau mengajar di Univ. Islam Madinah, KSA. Adapun saat beliau pindah dan tinggal di Amman, Yordania, maka Syaikh Al-Albany pernah diminta oleh Syaikh Muhammad Ibrahim Syaqrah agar menyempatkan satu waktu agar para penuntut ilmu bisa mulazamah satu atau beberapa kitab dalam ilmu hadits kepada beliau. Namun, Syaikh Al-Albany menjawab: Tidak ada yang tersisa dari sebuah pohon kecuali batangnya, dan saya tidak punya waktu lagi selain fokus perhatianku untuk kegiatan-kegiatan ilmiahku (maksudnya memilah hadits antara yang shahih dan yang dhaif --pent).

Dengan kegigihan usaha beliau, akhirnya siapapun orangnya dari penjuru dunia ini bisa tercukupkan dengan mengambil hasil karya beliau dalam masalah hadits ini. Sebab sarana teknologi di hari ini ada dalam bentuk rekam kaset, copy, e-book, dan lain-lain. Hasil karya beliau ini bisa dipelajari dari berbagai sarana ini, walaupun tidak tergolong ke dalam hadir, mendengarkan, dan mendulang ilmu secara langsung dari beliau. Maka, siapa saja dari kalangan penduduk Yordania yang mengaku mengambil ilmu dari Beliau secara langsung atau mengaku mendapatkan ijazah dari Beliau bahwa dirinya adalah murid Syaikh Al-Albany, maka pengakuan tersebut adalah dusta.

Ali Hasan Al-Halaby menyatakan dalam buku sakunya yang berjudul: Ma'a Syaikhina Nashirus Sunnah wa'd diin fii Syuhur Hayatihi Al-Akhirah, menyatakan: Walaupun Syaikh Al-Albany telah wafat dan dikuburkan, dan saat itu aku jauh daripadanya (sedang di Saudi Arabia -pent), namun akulah orang yang terakhir kali bercakap-cakap dengannya, mendoakannya, menyalaminya, dan bersua dengannya. Pengakuan ini perlu ditinjau ulang, sebab menurut Abdullathif (putra Syaikh Al-Albany) bahwa yang terakhir kali berbicara dengan Syaikh Al-Albany, selain keluarga dan kerabatnya, adalah seseorang dari Bahrain.

Istri dan Anak-Anaknya
Beliau memiliki empat orang istri:
1. Dari istri pertama, beliau memiliki anak Abdurrahman, Abdullathif, dan Abdurrazzaq
2. Dari istri kedua, beliau memiliki anak Abdul Mushawwir, Abdul Muhaimin, Muhammad, Abdul A'laa, Anisah, Asiah, Salamah, Hissanah, dan Sakinah.
3. Dari istri ketiga, beliau memiliki putri Hibatullah.
4. Dari istri keempat, beliau tidak memiliki seorang putra pun, istri beliau ini sering dipanggil Ummul Fadhl, dan beliaulah yang hidup bersama Syaikh hingga Syaikh Al-Albany wafat.

Hasil Karya Al-Albany
Beliau memiliki lebih dari 40 kitab, baik tahqiq maupun tulisan sendiri, diantaranya:

  1. Silsilah Al-Ahadits Al-Shahihah

  2. Silsilah Al-Ahadits Al-Dhaifah

  3. Silsilah Al-Ahadits Al-Shahihah (Mukhtasharah)

  4. Silsilah Al-Ahadits Al-Dhaifah (Mukhtasharah)

  5. Irwa'ul Ghalil fii Takhrij Ahadits Manaris Sabil

  6. Shahih Al-Targhib wa Al-Tarhib
  7. Dhaif Al-Targhib wa Al-Tarhib
  8. Dlilal Al-Jannah fii Takhrij Ahadits Al-Sunnah
  9. Ahkam Al-Janaiz

  10. Talkhish Ahkam Al-Janaiz

  11. Ishlah Al-Masajid

  12. Iqtidha Al-Ilmi Al-Amal

  13. Al-Ajwibah Al-nafiah

  14. Al-Ayat Al-Bayyinat

  15. Al-Iman libni Taimiyah

  16. Al-Iman libni Sallam

  17. Al-Tsamar Al-Mustathab

  18. Al-Hadits Hujah binafsih

  19. Al-Radd Al-Mufkhim alaa man khalafal Ulama wa Tasyaddud wa Taashub

  20. Takhrih Musykilatil Fiqr

  21. Hijab Al-Mar’ah Al-Muslimah

  22. Difa’ ‘an Al-Hadits Al-Nabawy

  23. Riyadhus Shalihin (Tahqiq)

  24. Fadhlus Shalah ‘alaa Al-Nabi

  25. Qiyam Al-Ramadhan

  26. Manasik Al-Haj wa Al-Umrah

  27. Fiqh Al-Waqi’

  28. Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud

  29. Shahih wa Dhaif Sunan Tirmidzi

  30. Shahih wa Dhaif Sunan Al-Nasaa’i

  31. Shahih wa Dhaif Sunan Ibn Majah

  32. Shahih wa Dhaif Al-Jami’ Al-Shaghir

  33. Taraju’aat Al-Albany fii Al-Tashhih wa Al-Tadh’if

  34. Adaa ma wajaba min Bayani Wadh’I Al-Wadha’in fii Rajab

  35. Izalah Al-Dahsy wa Alwah ‘an Al-Mutahayyir fii Shihat Hadits Maa Zamzam

  36. Al-Isra’ wa Al-Mi’raj

  37. Al-Ihtijaj bi Al-Qadr

  38. Al-Jami Al-Shaghir wa Ziyadatuh

  39. Al-Kalim Al-Thayyib (Tahqiq)

  40. Bidayah Al-Saul fii Tafdhil Al-Rasul (Tahqiq)

  41. Tahrim Alat Al-Tharb

  42. Aqidah Thahawiyah, Takhrij wa Ta’liq

  43. Shifatus Shalatin Nabiy (Talkhish)

  44. Misykah Al-Mashabih

  45. Tahdzirus Sajid min Ittikhadzil Qubural Masajid

  46. At-Tawassul wa Anwauhu

  47. Shahihut Targhib

  48. Dhaifut Targhib

  49. Dzilalul Jannah fii Takhrijis Sunnah

  50. Shifatus Shalatin Nabiy

  51. Tamamul Minnah bi Takhrij Fiqhis Sunnah

  52. Manzilatus Sunnah fii Al-Islam

  53. Mukhtashar Al-Syamail Al-Muhammadiyah

  54. Mukhtashar Al-Uluw li Al-Aliy Al-Ghaffar

  55. Musajalah Al-Ilmiah Haula Shalat Al-Raghaib Al-Mubtadaah

  56. Nashbul Majaniq li Nisfi Qishatil Gharaniq

  57. Masyruiyatul Qabdh fii Al-Qiyam alladzi qabla Al-Ruku’ dunalladzi Ba’dah

  58. Kalimatul Ikhlash wa Tahqiq Ma’naha

  59. Kitab Al-Ilmi li Abi Khaitsamah Zuhair ibn Harb Al-Nasaa’i

  60. Kaifa Yajib An Nufasiral Qur’an

  61. Qishatul Masih Al-Dajjal wa Nuzul Isa Alaihis Salam

  62. Ghayatul Maram fii Takhrij Ahadits Al-Halal wa Al-Haram

  63. Fitnah Al-Takfir (Al-Albany-Ibn Baaz-Ibn Utsaimin)

  64. Fadhail Al-Syam wa Dimasq

  65. Fiqh Al-Sirah (Takhrij)

  66. Hukmu Tarikis Shalah

  67. Raf’ul Astar li Ibthal Adillatil Qa’ilin bi Fana’in Nar

  68. Shalat Al-Tarawih

  69. Shalat Al-Iedain fii Al-Mushalla hiya Al-Sunnah

  70. Shahih Al-Sirah Al-Nabawiyah

  71. Adabuz Zifaf

Kembali kepada Kebenaran
Syaikh Al-Albany sangat dikenal sebagai orang yang mudah untuk kembali kepada kebenaran jika salah atau keliru. Berapa banyak hadits yang beliau sudah nyatakan shahih dan tersebar luas di penjuru dunia, namun tatkala beliau ketahui bahwa itu dhaif, maka beliau segera kembali kepada kebenaran dan mencabut kesalahannya. Misalnya adalah hadits tentang masuk ke dalam rumah yang berbunyi: Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan ketika masuk dan keluar. Hadits ini pernah beliau shahihkan, namun kemudian beliau mencabut penshahihan tersebut.

http://www.siwakz.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=45&artid=125

Tidak ada komentar:

Posting Komentar