paypermails.com
richgoptr.com
workmails.org

Jumat, 02 Januari 2009

Televisi dan Bahayanya

Televisi adalah salah satu media komonikasi moderen yang berkembang pada saat ini. Perkembangan media tersebut tentu memiliki efek-efek yang positif dan negatif sesuai dengan acara-acara yang dikemas oleh media itu sendiri.

Maka televisi yang merupakan salah satu produk kemajuan peradaban adalah ibarat pisau yang bermata dua yang bisa dipakai untuk hal yang bermanfaat dan bisa digunakan untuk hal yang membawa kemudharatan bagi manusia.Namun kenyataan yang kita lihat, mayoritas tayangan televisi saat ini adalah acara-acara yang diharamkan oleh syariat Islam atau melalaikan manusia dari hal-hal yang bermanfaat, seperti shalat, menuntut ilmu, dan sebagainya.

Meskipun di sisi lain, ada pula program-program yang bermanfaat dalam bidang agama, pendidikan dan pengetahuan, akan tetapi program yang seperti itu sedikit sekali persentasenya jika dibandingkan dengan program-program hiburan yang berlawanan dengan norma-norma agama. Lalu bagaimana menyikapinya dan apa yang harus kita lakukan?

TELEVISI MERUSAK AKIDAH KAUM MUSLIMIN

Televisi memiliki andil yang sangat besar dalam pendangkalan akidah kaum Muslimin. Berbagai macam tayangan gaib yang menampilkan berbagai macam khurafat yang dikemas dalam bentuk sinetron-sinetron ‘gaib islami’ dan yang semacamnya. Televisi juga memiliki efek negatif tehadap akidah al wala’ wal bara’. Merupakan hal-hal yang dimaklumi bahwa di antara pokok-pokok akidah Islam adalah wajib memberikan wala’ (loyalitas) kepada setiap Muslim, dan bara’ (berlepas diri) terhadap orang-orang kafir.

Televisi meiliki peran yang sangat besar dalam mengikis akidah tersebut sedikit demi sedikit. Kita dapat melihat suatu permisalan, seorang remaja yang mengidolakan seorang aktor tivi karena kepiawaiannya dalam berakting. Padahal bisa jadi aktor itu adalah seorang peminum khamer, pecandu narkoba, atau seorang pezina. Remaja lainnya mengidolakan pemain bola, hingga dia mendukung dan membelanya mati-matian di hadapan setiap orang. Jika dia ditanya, “Mengapa kamu begitu cinta terhadap pemain bola itu, apakah dia seorang yang taat beribadah? Atau karena dia telah menghabiskan waktunya untuk kepentingan Islam? Atau dia biasa membantu anak-anak yatim?“ Maka dia pun menjawab, “Bukan karena itu semua, tapi karena kelihaiannya di lapangan hijau!!" Sekali lagi, apa yang kita saksikan di media visual itu sungguh sangat besar pengaruhnya bagi akidah kaum Muslimin.

Maka yang menjadi pertanyaan bagi kita semua, apakah kita mau membela orang-orang yang jelas kafir dan mempertahankannya dengan mati-matian untuk membelanya? Padahal Rasululullah Õáì Çááå Úáíå æÓáøã bersabda,

ÇáúãóÑúÁõ ãóÚó ãóäú ÃóÍóÈøó

“Seorang bersama yang dia cintai.” (HR. Abu Dawud dan Tirmizi). Hadis ini dishohihkan oleh Syekh Al Albani).

Televisi juga banyak menayangkan film-film yang mengisahkan toko-toko kafir seperti Spiderman, Harry Potter, dan sebagainya. Yang jelas akan menghembuskan kecintaan terhadap toko-toko tersebut dan melemahkan akidah baro’ terhadap orang-orang kafir yang diwajibkan oleh syari’at Islam.

FILM KARTUN MERUSAK AKIDAH ANAK-ANAK ISLAM
Televisi lagi-lagi memiliki andil dalam merusak akidah anak-anak Islam. Buktinya saja, film kartun saat ini memberikan pemahaman kepada anak-anak Islam yang bertentangan dengan akidah anak-anak tersebut, dan sekaligus mengagungkan keyakinan-keyakinan orang-orang kafir dan musyrikin. Contohnya sebuah film kartun yang sangat laris pada saat ini yaitu Afatar, yang mana film tersebut memberikan pemahaman bahwa ilmu api, air, udara dan tanah itu ada, sehingga terkadang anak-anak Islam pun menirukannya. Inilah akidah-akidah orang Nasrani yang ditelan mentah-mentah oleh anak-anak Islam yang mereka tidak mampu menepis syubhat-syubhat dan membantah kedustaan mereka. Lalu bagaimana kita tinggalkan mereka di hadapan arus ghozwul fikri (perang pemikiran) yang menyerang akal dan hati mereka? Karena itu kepada para orang tua, bolehkah kita tinggalkan anak-anak kita di hadapan film kartun yang menghancurkan akidah Islamiah dan tauhid yang shahih? Bagaimanakah kita akan menjawab pertanyaan Rabb kita tentang tanggung jawab kita terhadap anak-anak kita dalam keadaan Rasulullah Õáì Çááå Úáíå æÓáøã bersabda,

ßõáøõßõãú ÑóÇÚò æóßõáøõßõãú ãóÓúÄõæúáñ Úóäú ÑóÚöíøóÊöåö... æóÇáÑøóÌõáõ ãóÓúÄõæúáñ Úóäú ÑóÚöíøóÊöåö æóÇáúãóÑúÃóÉõ ÑóÇÚöíóÉñ Úóáóì ÈóíúÊö ÒóæúÌöåóÇ æóæóáóóÏöåö æóåöíó ãóÓúÄõæúáóÉñ Úóäúåõãú

"Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinanannya…. Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan dia bertanggung jawab atas keluarganya, seorang wanita pemimpin rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab atas mereka." (Muttafaq 'Alaihi).

Selain itu, kebanyakan acara tivi berisi cerita yang fiktif (bohong/dusta) sedangkan agama jelas melarang hal tersebut sebagai mana sabda Rasulullah Õáì Çááå Úáíå æÓáøã,

ÅööíøóÇßõãú æóÇáúßóÐöÈõ ÝóÅöäøó ÇáúßóÐöÈó íóåúÏöíú Åöáóì ÇáúÝõÌõæúÑö, æóÅöäøó ÇáúÝõÌõæúÑó íóåúÏöíú Åöáóì ÇáäøóÇÑö æóÅöäøó ÇáÑøóÌõáó áóíóßúÐöÈõ æóíóÊóÍóÑøóì ÇáúßóÐöÈó ÍóÊøóì íõßúÊóÈó ÚöäúÏó Çááåö ßóÐøóÇÈðÇ
“Jauhilah oleh kalian kedustaan, karena kedustaan itu mengantarkan kedurhakaan, dan kedurhakaan itu mengantarkan kepada neraka. Dan sesungguhnya seorang yang berdusta dan terus menerus dalam kedustaan, sampai dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR.

TELEVISI DAN MUSUH-MUSUH ISLAM
Tidak diragukan lagi bahwa televisi merupakan corong terbesar bagi semua pemikir yang melawan dan memusuhi Islam, melalui media tersebut musuh-musuh Islam menggambarkan masyarakat Islam yang terbelakang, dan tokoh-tokoh Yahudi dan Nasrani sebagai orang-orang yang maju. Demikian juga televisi mengajarkan kepada masyarakat untuk fanatik terhadap negeri masing-masing, seperti televisi Mesir selalu membanga-banggakan Fir’aun, telivisi Indonesia membicarakan kerajaan Majapahit dan yang semisalnya, yang dengan ini semuanya menjadikan masing-masing penduduk negeri fanatik terhadap nenek moyang mereka walaupun mereka adalah orang-orang kafir. Mereka lupa bahwasanya kaum Muslimin di seluruh dunia ini ibarat satu tubuh, sebagaimana Firman Allah ÓÈÍÇäå æÊÚáì, artinya:

"Hai manusia, susengguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhna Allah maha mengetahui lagi maha mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13).

Televisi juga merupakan sarana efektif bagi setan untuk membuat kaum Muslimin malas melakukan shalat, karena begitu banyak acara-acara yang di letakkan pada waktu-waktu shalat sehingga lebih banyak kaum Muslimin yang lebih memilih untuk duduk di depan televisi dari pada menunaikan kewajiban terhadap Penciptanya. Kalaupun dia berangkat menunaikan shalat maka dia tidak bisa khusyuk karena pikirannya masih berada pada acara yang dilihatnya ketika hendak menunaikan shalat.

Begitulah kebanyakan masyarakat secara umum dan kaum Muslimin secara khusus yang tertipu dengan syetan dan tentunya itu semua tidak terlepas dari musuh-musuh Islam, yang mana semuanya memang sengaja dibuat untuk orang-orang Islam itu sendiri.
Sebagai catatan, acara-acara televisi ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya di waktu-waktu yang banyak keutamaanya seperti bulan Ramadhan, waktu haji dan semisalnya, itu semuanya untuk melalaikan kaum Muslimin dari waktu-waktu tersebut. Maka setelah kita mengetahui hal tersebut, apakah kita masih mau masuk ke dalam perangkap-perangkap mereka?

PENGGANTI TELEVISI
Maka berangkat dari bahaya media televisi tersebut, kita harus menggatinya dengan hal yang bermanfaat seperti menuntut ilmu syar’i, membaca Al-Qur’an, membaca buku-buku agama, CD/VCD islami dan hal-hal yang bisa mendatangkan maslahat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Wahai saudaraku!! Kami mewasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada pembaca sekalian untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, yang dapat merusak akidah kaum Muslimin.
Wallahu Taala ‘Alam.
Sumber : http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?option=com_content&task=view&id=1140&Itemid=190

Tidak ada komentar:

Posting Komentar