paypermails.com
richgoptr.com
workmails.org

Jumat, 02 Januari 2009

TAFSIR AL FATIHAH AYAT 3 : AR RAHMAN AR RAHIM

الرحمن الرحيم

"Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"

(Al Fatihah : 3)


Ayat ini kembali menyebutkan dan menegaskan dua nama –yang sekaligus menunjukkan sifat- Allah Rabbul 'alamin setelah sebelumnya disebutkan dalam permulaan surah ini; bismillahi-rrahman-i-rrahim. Uraian tentang pengertian Ar Rahman dan Ar Rahim dianggap telah dicukupkan dengan pembahasan tafsir basmalah.

Hikmah Penyebutan Ayat Ini Setelah 'Rabbul 'alamin'
Dalam hal ini, Imam Al Qurthuby mengatakan : "Allah menyebutkan sifat Ar Rahman dan Ar Rahim untuk DiriNya setelah menyebutkan firmanNya (Alhamdu lillahi) Rabbil 'alamin sebagai sebuah bentuk pemberian kabar gembira (targhib) setelah adanya pemberian peringatan (tarhib). Hal ini sama persis dengan Firman Allah Ta'ala :

نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ

"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih." (Al Hijr : 49-50)"

Juga sama persis dengan ketika Allah mengatakan :

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا ءَاتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al An'am : 165)

Cobalah Anda perhatikan kelompok ayat pertama (Al Hijr : 49-50), di sana Allah menegaskan bahwa ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ini adalah sebuah bentuk pemberian kabar gembira (targhib) dari Allah Azza wa Jalla. Namun pernyataan itu kemudian diseimbangkan dengan peringatan dan ancamanNya (tarhib) ; 'AzabKu adalah azab yang sangat pedih'. Begitu pula dengan ayat yang kedua (Al An'am : 165), Allah Azza wa Jalla mengingatkan bahwa 'Tuhanmu amat cepat siksaanNya' yang kemudian dilanjutkan dengan sebuah penyejuk ; 'Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'.

Nah, metode yang sama juga terdapat dalam surah Al Fatihah ini –seperti telah diungkapkan oleh Imam Al Qurthuby-. Setelah sebelumnya Allah Ta'ala memperingatkan kita bahwa hanya Dia-lah Rabb –pencipta, penguasa dan pengatur- alam semesta ini sehingga kita tidak boleh seenaknya berbuat hal-hal yang tidak dicintaiNya di dalam kekuasaanNya, Allah kemudian memberikan 'hiburan' bahwa walaupun ia adalah Rabbul 'alamin, namun Ia adalah Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Metode yang sama juga dapat terlihat dalam salah satu sabda Rasulullah SAW–yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu- : "Seandainya seorang mu'min itu mengetahui bagaimana dahsyatnya siksaan Allah, maka tidak ada seorangpun yang mau mengharapkan SurgaNya. Dan seandainya orang kafir itu mengetahui bagaimana luasnya Rahmat Allah, maka tidak ada seorangpun yang akan putus asa dari RahmatNya itu." (HR. Muslim)
Wallahu a'lam bishshawab.

Sumber : http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?option=com_content&task=view&id=76&Itemid=191

Tidak ada komentar:

Posting Komentar